West Java Story telling (Situ Bagendit)
Contoh story telling dari jawa barat dengan sedikit perubahan sehingga mudah untuk dihafal.
Situ Bagendit
One day there lived a couple,
Juragan Bagendit and Nyai Bagendit . He
was a very successful and rich person. They have many fields, fish pools and
farms. He is a very kind person but his wife is an arrogant one.
Everytime he went home from the
business he gave a jewelry.
One day she sits beside her
jewelries.
“oh my god .. i’m so happy! I wish i can live forever..
hahaha”.
Suddenly the door knocked.
“Nyai ...Nyai Bagendit..nyai.. “
“hmm .. what’s up? Don’t you know
i’m busy?”
“The ..the..the..ship.. the
ship..”
“.. What ship.?
“ I’m sorry Nyai..it’s the ship of
Juragan Bagendit. Your husband, he’s drowned and died.
“ my husband ...” fainted.
Then she became a widow.
She became the richest person in
the village. She always wear her jewelries everywhere she goes.
“Now, i can owned this house and
money by myself. I’m so happy..happy..happy.”
One day she ordered her servant.
“ Minah, get me some food and
drink.”
“ All right, Nyai..”
“Here you are, Nyai.. “
“Eww.. what’s this..! Get me the
new one! It’s too salty.”
Nyai bagendit does not like to
help others for free.
As one day, her neighbour come to
her house.
“Nyai Bagendit, may i borrow your
money, my son is sick, i need to buy a medicine.”
“ Hmm, my money is hard to get
you know, but you want to borrow?”
”Yes, Nyai..please, i will give
it back to you after the harvest”
“ What? It’s too long! How about
this.. I will give you now, but you have to pay doubled when you get your harvest,
ok?”
“ But Nyai.. All right, Nyai.”
“ Good, Wait here.. here’s your
money !” “ Now, Leave!”
“ Thank you, Nyai”
One day an old beggar come
"Excuse me, Nyai, can i have
some food. I'm so hungry," said the beggar.
"Food? You aske’d for food?
This is my house ! not a restaurant. Go now! I don't want to see you here!
She then said, "Nyai
Bagedit, . I know you are the richest person in the village. You are not
grateful to God. You will be
punished!"
"Ha ha ha! You are right.
I'm the richest person here. So no one can punish me, not even God can punish
me!"
Not long after that, an
earthquake happened. Her house shakes.
"Help me! Somebody please
help me!" But nobody listened her.
Nobody in the village felt the
earthquake.
Amazingly, the earthquake only
happened in Nyai Bagendit's house. The land was opened.
It was so big that the entire
Nyai Bagendit's house down to earth.
The villagers amazed. They knew
that God punished Nyai Bagendit for behaving badly and never helped other
people.
Slowly, the place where Nyai
Bagedit's house stood became a lake. Since then, people named the lake as Situ
Bagendit It means Lake of Bagendit. ***
-------------
Properti yg hrs d siapin:
Kotak perhiasan, batu dr
stereofoam, nampan, tempelin piring n gelas plastik, baju, serbet makan.
Kalau yang ini versi Indonesia yang saya copy dari buku.
Kalau yang ini versi Indonesia yang saya copy dari buku.
Nyai Bagendit adalah seorang
janda. Dia adalah orang terkaya di desa. Dia memiliki rumah yang sangat besar
yang penuh dengan banyak perhiasan. Dia juga banyak pelayan yang bekerja
untuknya. Nyai Bagendit juga dikenal karena sikap buruknya. Dia tidak suka
membantu orang lain.
Setiap kali warga desa
membutuhkan uang, mereka meminjam uang padanya, namun mereka penduduk desa
harus membayar dua kali lipat. Jika mereka tidak dapat membayar utang, Nyi
Bagedit akan meminta pelayannya untuk mengambil barang-barang mereka sebagai
gantinya. Nyai Bagendit juga membenci pengemis. Dia berpikir bahwa pengemis
adalah orang-orang malas. Dia tidak pernah merasa kasihan untuk setiap pengemis
yang datang ke rumahnya.
Ketika pengemis tua datang ke
rumahnya, Nyai Bagendit segera memintanya untuk pergi .
"Pergilah kamu wanita tua
malas! Pergi dari rumahku!"
"Tolong, Nyai, berilah Saya
sedikit uang atau sedikit makanan. Aku sangat lapar," kata pengemis.
"Makanan? Anda meminta
makanan? Ini rumahku, bukan restoran . Pergilah sekarang! Saya tidak ingin
melihat Anda di sini! Nyai Bagendit kemudian melemparkan batu ke pengemis
tua."
Pengemis tua sangat sedih.
Dia kemudian berkata, "Nyai
Bagedit, aku tahu kau adalah orang terkaya di desa ini. Anda memiliki kekayaan
tapi Anda tidak pernah membantu orang lain. Anda tidak bersyukur kepada Tuhan.
Tunggulah hukuman dari Tuhan. Anda akan dihukum!"
Pengemis tua kemudian
meninggalkan rumah Nyai Bagedit itu.
"Ha ha ha! Anda benar. Aku
orang terkaya di sini. Jadi tidak ada yang bisa menghukumku, bahkan Tuhan tidak
bisa menghukum saya!" Nyai Bagendit sangat arogan .
Nyai Bagendit kemudian kembali ke
rumahnya. Tidak lama setelah itu, gempa bumi terjadi. Rumahnya jatuh. Nyai
Bagendit berteriak minta tolong.
"Tolong! Tolong bantu
Saya!"
Tapi tak seorang pun mendengarkan
dia menangis untuk bantuan.
Tak seorang pun di desa merasakan
gempa. Hebatnya, gempa hanya terjadi di rumah Nyai Bagendit itu. Tanah terbuka
degan begitu besar hingga rumah Nyai Bagendit dan semua kekayaannya lenyap .
Penduduk desa hanya menonton apa
yang terjadi pada Nyai Bagendit dan rumahnya. Mereka kagum. Mereka tahu bahwa
Tuhan menghukum Nyai Bagendit untuk berperilaku buruk dan tidak pernah membantu
orang lain.
Perlahan-lahan, tempat di mana
rumah Nyai Bagedit berdiri menjadi sebuah danau. Sejak itu, orang yang
menamakannya Situ Bagendit yang artinya Danau Bagendit. ***

Comments
Post a Comment